Dukung Percepatan Peremajaan Kopi Robusta, BPSI TRI Gelar FGD Perumusan RSNI
Kopi robusta merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan Indonesia. Menurut laporan Momentum Works, Coffee in Southeast Asia: Modernising Retail of the Daily Beverage, Indonesia merajai pasar kopi modern di Asia Tenggara pada 2023.
Besarnya pasar kopi modern ini sebagian besar didorong oleh ekspansi dari jaringan usaha kopi lokal. Pasar kopi Indonesia sendiri masih didominasi kopi robusta. Begitu pun dengan produksinya. Dari seluruh luas lahan kopi di Indonesia, 79,34%-nya merupakan kopi robusta.
Pasar kopi robusta perlu didukung dengan penerapan budi daya yang baik, salah satunya dari aspek peremajaan. Saat ini, terdapat 84.443 ha lahan kopi robusta yang perlu diremajakan dengan kebutuhan benih sekitar 93 juta batang. Benih tersebut perlu dipastikan kualitasnya agar sesuai standar. Namun saat ini, belum ada SNI yang mengatur tentang benih kopi robusta.
Menindaklanjuti hal tersebut, Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Industri dan Penyegar (BPSI TRI) menggelar FGD perumusan RSNI Benih setek berakar kopi robusta di Bogor, 24 Juli 2024. Acara dibuka oleh Kepala PSI Perkebunan, Kuntoro Boga Andri, S.P., M.Agr., Ph.D. Dalam arahannya, Boga mengungkap harapannya agar FGD ini menjadi langkah awal dalam peningkatan produksi kopi nasional.
FGD dilanjutkan dengan pemaparan konsep RSNI1 Benih setek berakar kopi robusta oleh konseptor, diikuti pembahasan oleh peneliti BRIN; Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebuanan Jawa Barat; Pusat Penelitian Kopi dan Kakao; dan akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB). Acara juga dihadiri oleh Ketua Komtek 65-18 Perkebunan dan perwakilan sekretariat.